Tuesday, August 29, 2017

MATERI GAMBAR TEKNIK

Gambar Teknik adalah salah satu materi pelajaran dasar yang sangat penting untuk sekolah kejuruan. Hampir disetiap jurusan di SMK yang merupaka golongan Teknologi dan Rekayasa ada mata pelajaran Gambar Teknik. Berikut ini adalah beberapa materi yang terdapat dalam pelajaran Gambar Teknik, khususnya untuk materi Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 52 Jakarta yaitu :


2. Cara penggunaan alat gambar

3. Gambar Prespektif
    
    Secara umum garis perspektif bisa diartikan penggambaran ruang 3 dimensi dan bidang 2 dimensi dimana garis dalam gambar menjelaskan keberadaan jauh dekat, besar kecil sebuah benda sebagai
object dalam sebuah penggambaran.
   
     Dalam menggambar perspektif, pengamatan obyek berasal dari satu titik pandang, yaitu titik tempat pengamat berdiri memandang objek. Sudut dipersempit secara relative, dan dengan cara ini garis-garis lurus akan tetap lurus dan menghasilkan garis prespektif.
   
    Gambar perspektif dapat dilihat dengan cara :
1. Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas
2. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan nbatas mata normal
3. Perspektif mata cacing  : dilihat secara keseluruhan dari bawah

    Dalam menggambar perspektif, pengamatan objek berasal dari satu titik pandang, yaitu titik tempat pengamat berdiri memandang objek. Sudut dipersempit secara relative, dan dengan dengan cara ini garis garis lurus akan tetap lurus dan menghasilkan gambar perspektif

     Dilihat dari titik hilang yang digunakan gambar perspektif ada tiga yaitu :
1. Perspektif  1 titik hilang




2. Perspektif 2 titik hilang
 

3. Perspektif 3 titik hilang

 
 
    

ACUAN DAN CETAKAN BETON BERTULANG

ACUAN DAN CETAKAN BETON

Di dalam mata pelajaran Beton yang ada dikurikulum Teknik Gambar Bangunan atau menurut spektrum kurikulum terbaru yaitu Desain Permodelan dan Informasi Bangunan ada materi dasar beton yang membahas tentang acuan dan cetakan beton dimana materi ini sangat penting karena yang namanya Beton tidak mungkin lepas yang namanya acuan dan cetakan beton. Berikut ini adalah macam macam acuan yang dipakai untuk beton yaitu:



        Gelagar acuan (scaffolding) dan tiang acuan (shoring) adalah suatu konstruksi sementara yang digunakan untuk mendukung cetakan beton (concrete form).
        Cetakan beton merupakan suatu konstruksi sementara yang didalamnya atau dicorkan sesuai bentuk yang dikehendaki.
        Jadi acuan dan cetakan harus dapat menahan berat baja tulangan, adukan beton yang dicorkan, pekerja-pekerja, dan lain sebagainya sampai beton mengeras sehingga dapat menahan berat sendiri.
BAHAN
        CETAKAN
→ Kayu
→ Besi/Logam
      → Adukan Beton
→ Pasangan Batu
 → Bata/Hebel
·       ACUAN         
→ Bambu
→ Besi/Logam
→ Kayu
 
SYARAT-SYARAT ACUAN DAN CETAKAN  BETON
  1. KOKOH DAN KUAT
  2. RAPAT
  3. BAHAN TIDAK MENYERAP AIR
  4. BEBAS DARI KOTORAN-KOTORAN, SERBUK GERGAJI, POTONGAN KAWAT, PLASTIK MAKANAN, DLL
PEMBONGKARAN ACUAN BETON
Bekisting dapat dibongkar jika sudah siap menahan bebannya sendiri dan pekerja sehingga tidak menimbulkan crack atau lendut bahkan hancur. Maka dari itu dibutuhkan ijin bongkar bekisting dari konsultan perencana dan disesuaikan dengan umur dan kualitas beton. Pada umumnya pembongkatan bekisting dilakukan pada:
  1. untuk Balok dan Plat dengan kualitas beton biasa adalah 6-7 haridengan syarat langsung di dishoring atau dirumpu oleh pipa support pada jarak tertentu, dan baloknya dibongkar pada umur 10 hari.
  2. untuk kolom biasa adalah paling 8-12 jam setelah pengecoran.
Dalam membongkar acuan beton kita harus memperhatikan terlebih dahulu K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan) yang dilakukan dengan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).
        APD terdiri dari:


  1. Helm Proyek
  2. Masker
  3. Sarung Tangan
  4. Rompi Proyek
  5. Safety Shoes
  6. Full Body Harness
  7. Kaca Mata Proyek
  8. Safety Line

Tahapan Membongkar Bekisting dan Merawat Beton
Membongkar Bekisting:
  1. Mengendorkan semua baut dan pengencang bekisting.
  2. Bekisting yang sudah kendor diangkat dan dipindahkan dengan manual atau tower crane untuk dibersihkan dan diolesi oil form.
Perawatan Beton (Curing):
  1. Curing Compound adalah membasahi permukaan kolom dengan menggunakan roll secara merata (naik turun)
  2. Tumpukan karung goni basah
  3. Ditutupi dengan plastik

Sunday, August 27, 2017

E Book Teknologi Konstruksi dan Properti

Untuk mendukung pembelajaran untuk SMK kompetensi Teknologi Konstruksi dan Properti maka pemerintah menyediakan E book yang dapat di download secara gratis.

Oleh karena itu di blog tgb52.blogspot.com  juga memberikan link untuk siswa SMK jurusan Teknik Gambar Bangunan agar dapat memperoleh materi yang telah disediakan tersebut. Berikut adalah link E book nya.

1. Teknik Gambar Bangunan Jilid 1

2. Teknik Gambar Bangunan Jilid 2

3. Teknik Gambar Bangunan Jilid 3

4. Mekanika Teknik untuk SMK

5. Drainasi dan Irigasi untuk SMK 

6. Buku Digital Kurikulum 2013 pelajaran Normatif Adaptif

7. E book Konstruksi Jembatan

8. E book Konstruksi Jalan Raya 












MATERI BETON

1. Dasar - dasar beton 1 (Material beton)

Hasil gambar untuk material betonHasil gambar untuk material beton 

2. Dasar - dasar beton 2 (Karakteristik, Kekuatan, dan Peraturan  Beton Bertulang)



3. Dasar - dasar beton 3 (Sample beton untuk pengujian)

Hasil gambar untuk sample beton untuk pengujian beton

4. Dasar - dasar beton 4 (Komposisi dan campuran beton)

5. Acuan dan Cetakan Beton Bertulang

6. Penulangan Beton

Saturday, August 26, 2017

DASAR - DASAR BETON 4 (KOMPOSISI DAN PENCAMPURAN BETON)

Dasar-Dasar Beton (4) Komposisi dan Pencampuran Beton

adukan beton
Adukan Beton direncanakan sedemikian rupa sehingga beton yang dihasilkan dapat dengan mudah dikerjakan dengan biaya yang serendah mungkin tentu saja.
Beton harus mempunyai workabilitas yang tinggi, memiliki sifat kohesi yang tinggi saat dalam kondisi plastis (belum mengeras), sehingga beton yang dihasilkan cukup kuat dan tahan lama.
Adukan (campuran) beton harus mempertimbangkan lingkungan di mana beton tersebut akan berdiri, misalnya di lingkungan tepi laut, atau beban-beban yang berat, atau kondisi cuaca yang ekstrim.
PROPORSIONAL
Reminder: Beton adalah campuran antara semen, agregat kasar dan halus, air, dan zat aditif.
Komposisi yang berbeda-beda di antara bahan baku beton mempengaruhi sifat beton yang dihasilkan pada akhirnya. Pembagian ini biasanya diukur dalam satuan berat. Pengukuran berdasarkan volume juga sebenarnya bisa, dan lebih banyak dilakukan pada konstruksi skala kecil, misalnya rumah tinggal.
SEMEN
Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabilitas beton juga akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan membentuk pasta yang akan mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampai yang paling halus.
AIR
Sebaliknya, penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air cukup digunakan untuk melarutkan semen. Air juga yang membuat adukan menjadi kohesif, dan mudah dikerjakan (workable).
RASIO AIR-SEMEN
Biasa disebut dengan w/c ratio alias water to cement ratio. Jika w/c ratio semakin besar, kekuatan dan daya tahan beton menjadi berkurang. Pada lingkungan tertentu, rasio air-semen ini dibatasi maksimal 0.40-0.50 tergantung sifat korosif atau kadar sulfat yang ada di lingkungan tersebut.
grafik
AGREGAT
agregat halus kebanyakan
Jika agregat halus terlalu banyak, maka adukannya akan terlihat “sticky“, encer, “lunak”, seperti tidak punya kekuatan. Dan setelah pemadatan, bagian atas adukan akan cenderung “kosong” alias tidak ada agregat.
agregat kasar kebanyakan
Sebaliknya, jika agregat kasar terlalu banyak, adukannya akan terlihat kasar, berbatu, kelihatan getas (rapuh). Agregat ini akan muncul di permukaan setelah dipadatkan.
PENCAMPURAN
Beton harus dicampur dan diaduk dengan baik sehingga sement, air, agregat, dan zat tambahan bisa tersebar merata di dalam adukan.
Beton biasanya dicampur dengan menggunakan mesin. Ada yang dicampur di lapangan (site) ada juga yang sudah dicampur sebelum dibawa ke lapangan, atau istilahnya ready-mix.
Untuk beton ready-mix, takarannya sudah diukur di batch plant, kemudian dicampur dan dimasukkan ke dalam truk. Selama perjalanan drum beton tersebut terus diputar agar beton tidak mengalami setting di dalam drum. Kan aneh kalau misalnya kena macet trus betonnya sudah mengeras di dalam drum. Kadang, di dalam perjalanan, bisa jadi karena lama di jalan, cuaca panas, atau kelamaan diputar, temperatur di dalam drum meningkat sehingga air menguap. Kondisi ini kadang “diakali” dengan memasukkan bongkahan es balok yang besar ke dalam drum, sehingga kadar air bisa tetap dipertahankan. Hmm.. kalo ditambah sedotan, drum truk itu bisa kita beri label “Jus Beton Segar”.😀
Sementara beton yang dicampur dilapangan biasanya menggunakan mesin yang dinamakan MOLEN (mirip-mirip nama sejenis gorengan pisang). Sewaktu mencampur di lapangan, agregat terlebih dahulu dimasukkan ke dalam tong (molen), kemudian diikuti oleh pasir dan terakhir semen. Semuanya dalam takaran tertentu sesuai dengan mutu beton yang diinginkan.
molen beton
Ada kata pepatah: Jangan menggunakan sekop untuk menakar adukan beton untuk molen! (Padahal ini yang sering dilakukan) ðŸ˜€
Ukuran takaran biasanya dinyatakan dalam satuan berat, sementara sekop tidak bisa mengukur berat. Jangan sampai rasio adukan 1:2:3 diartikan sebagai 1 sekop semen, 2 sekop pasir dan 3 sekop kerikil (agregat). Tentu saja hasil (mutu) yang diperoleh akan berbeda. Kecuali kalau ada sekop canggih yang bisa sekaligus mengukur berat muatannya. ðŸ™‚ (hmm..)
pencampuran beton
Ketika semua bahan (kecuali air) sudah masuk, moleh diputar sehingga semua bahan tercampur. Katanya sih, kalau sudah tidak ada pasir yang terlihat secara kasat mata, berarti adukannya itu sudah merata. Saat itulah dilakukan penambahan air sedikit demi sedikit.
Molen punya kapasitas (volume). Mencampur terlalu penuh juga tidak efektif karena proses pencampurannya akan memakan waktu yang lebih lama. Sebaiknya molen diisi secukupnya dulu, kemudian jika sudah jadi, seluruh isi molen dituang ke wadah sementara sebelum diangkut atau dicor ke bekisting. Sewaktu adukan beton diangkut (dicor), molen bisa bekerja lagi untuk membuat adukan berikutnya. Begitu adukan pertama sudah dituang semua, molen pun sudah selesai membuat adukan kedua, jadi tidak ada delay ketika molen bekerja.
Nah, untuk skala yang sangat kecil, beton boleh dicampur dengan menggunakan sekop. Harus dilakukan di tempat yang datar dan bersih (maksudnya bebas dari ranting, daun, sampah, dan material pengganggu lainnya). Kerikil, pasir, dan semen diaduk/dicampur dulu, kemudian dibuat seperti gundukan, dan di puncaknya digali dibuat seperti danau untuk menampung air. Jika adukan dicampur di wadah yang sisi-sisinya tertutup sehingga air bisa dibendung, nggak usah repot-repot bikin gundukan, langsung saja tuang air ke wadah tersebut. ðŸ™‚
Sebagai penutup, kami akan berikan tabel komposisi berat semen, pasir, dan kerikil, serta volume air yang dibutuhkan untuk membuat 1 m3 beton dengan mutu tertentu.
Mutu BetonSemen (kg)Pasir (kg)Kerikil (kg)Air (liter)w/c ratio
7.4 MPa (K 100)2478699992150.87
9.8 MPa (K 125)27682810122150.78
12.2 MPa (K 150)29979910172150.72
14.5 MPa (K 175)32676010292150.66
16.9 MPa (K 200)35273110312150.61
19.3 MPa (K 225)37169810472150.58
21.7 MPa (K 250)38469210392150.56
24.0 MPa (K 275)40668410262150.53
26.4 MPa (K 300)41368110212150.52
28.8 MPa (K 325)43967010062150.49
31.2 MPa (K 350)44866710002150.48
Referensi tabel :
SNI DT – 91- 0008 – 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh Dept Pekerjaan Umum.
Sumber : http://duniatekniksipil.web.id/1152/dasar-dasar-beton-4-komposisi-dan-pemcampuran-beton/

MATERI GAMTEK DASAR DASAR SKETC UP

Menggambar Teknik dengan Sketch Up Mengenal   * SketchUp *       SketchUp merupakan aplikasi berbasis desain gambar yang mudah dan cuku...